toto togel

sydney togel martabetoto: Soal wacana penambahan komisi, Muhaimin: Masih lobi

Author: myalltimebest.com - Berita Pilihan Hari Ini | Informasi Nasional & InternasionalTag:demo slot2024-10-30 15:30:01Komentar(0)

sydney togel martabetoto Soal wacana penambahan komisi, Muhaimin: Masih lobi-lobi antarfraksiRabu, 25 September 2024 15:51 WI resultogelindo spgtoto

Soal wacana penambahan komisi,sydney togel martabetoto Muhaimin: Masih lobi-lobi antarfraksi

  • Rabu, 25 September 2024 15:51 WIB
Soal wacana penambahan komisi, Muhaimin: Masih lobi-lobi antarfraksi
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (ANTARA/Rio Feisal)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa wacana penambahan komisi di lembaga legislatif masih dalam tahap lobi-lobi antarfraksi.

"Nanti akan dibahas lagi karena tidak mungkin dalam waktu tinggal beberapa hari ini mengubah itu (jumlah komisi, red)," kata Cak Imin, sapaan karibnya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, wacana penambahan komisi tersebut akan dibahas lebih lanjut oleh DPR masa jabatan 2024–2029 setelah pelantikan pada 1 Oktober 2024.

Cak Imin mengatakan bahwa mekanisme penambahan komisi di DPR RI tidak perlu mengubah Undang-undang Nomor 13 Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU MD3).

"Akan tetapi, lebih kuat lagi kalau diubah di dalam UU MD3," katanya menambahkan.

Baca juga: Ketua DPR sebut wacana penambahan komisi sedang dimatangkan

Cak Imin mengaku tidak terlibat dalam pembahasan penambahan komisi bersama Fraksi PKB sehingga tidak mengetahui logika dari wacana penambahan tersebut.

"Urgensinya kayak apa? Katanya karena kementeriannya bertambah, tetapi apa benar kementerian bertambah? Kami juga belum tahu. Jadi, menurut saya belum bisa diputuskan periode ini. Silakan saja periode ke depan," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa wacana penambahan komisi di DPR sedang dimatangkan, menyusul adanya rencana penambahan kementerian pada kabinet pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Penambahan tersebut dapat terjadi setelah Rapat Paripurna DPR RI Ke-7 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2045 menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (RUU Kementerian Negara) menjadi undang-undang.

Menurut Puan, kemungkinan penambahan komisi di DPR harus dilakukan agar bisa memperkuat kemitraan antara pemerintah dan legislatif. Adapun saat ini alat kelengkapan dewan di DPR RI terdiri atas sejumlah badan, dan 11 komisi.

"Jadi, itu sedang kami godok, dan kami laksanakan ya sesuai dengan mekanismenya," kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9).

Baca juga: Ketua MPR sebut wacana penambahan komisi DPR bukan bagi-bagi jabatan
Baca juga: Waka DPR sebut penambahan komisi di DPR masih wacana

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024

Berita Terkait
  • Jokowi enggan putuskan hal strategis jelang purna tugas

    Jokowi enggan putuskan hal strategis jelang purna tugas

    2024-10-30 15:15

  • Jokowi nobar Indonesia vs Uzbekistan bersama menteri dan relawan

    Jokowi nobar Indonesia vs Uzbekistan bersama menteri dan relawan

    2024-10-30 14:54

  • Bali United fokus siapkan taktik hadapi Persib di babak pamungkas

    Bali United fokus siapkan taktik hadapi Persib di babak pamungkas

    2024-10-30 14:03

  • Madura United lolos ke Championship Series Liga 1 2023/2024

    Madura United lolos ke Championship Series Liga 1 2023/2024

    2024-10-30 13:48

  • MenPANRB: Pelamar PPPK tembus 4 juta orang bukti kepercayaan pada PNS

    MenPANRB: Pelamar PPPK tembus 4 juta orang bukti kepercayaan pada PNS

    2024-10-30 13:47

  • Menteri PUPR prediksi Indonesia cetak dua gol ke gawang Uzbekistan

    Menteri PUPR prediksi Indonesia cetak dua gol ke gawang Uzbekistan

    2024-10-30 13:40

Komentar