KFA lapor ke FIFA atas dugaan rasisme terhadap Hwang Hee-chan
Sabtu,keluaran sydney 2021 toto911 20 Juli 2024 16:58 WIB
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi sepak bola Korea Selatan (KFA) melapor kepada FIFA atas dugaan tindakan rasisme yang dilakukan oknum pemain klub Italia Como kepada gelandang Wolverhampton Wanderers Hwang Hee-chan.
AFP pada Sabtu mewartakan bahwa seorang pemain Como yang tidak disebutkan namanya dituduh menyebut Hwang sebagai "Jackie Chan", bintang film asal Hong Kong. Kejadian itu terjadi dalam pertandingan pra-musim di Spanyol pada Senin (15/7).
Pada Selasa (16/7), Como menyatakan bahwa pemainnya "tidak mengatakan apa pun dengan cara yang menghina".
KFA mengatakan pihaknya mengirimkan surat resmi kepada FIFA pada Kamis (18/7) yang menyatakan "keprihatinan serius atas tindakan rasisme yang dialami Hwang Hee-chan".
Surat tersebut meminta FIFA untuk mengambil tindakan dan “memberantas rasisme di lapangan sepak bola”.
Awal pekan ini, Hwang mengatakan bahwa staf pelatih dan rekan satu timnya "jika diperlukan" akan meninggalkan lapangan terkait dugaan pelecehan tersebut.
"Rasisme tidak dapat ditoleransi dalam olahraga dan semua aspek kehidupan,” tulis Hwang di akun Instagram pribadinya.
Di sisi lain, pihak Como menyatakan bahwa pemain mereka yang tidak disebutkan namanya itu hanya mengucap "abaikan dia, dia mengira dirinya Jackie Chan".
Klub Italia tersebut menyatakan bahwa pernyataan tersebut mengacu pada nama pemain yakni Hwang Hee-chan dan panggilan "Channy" yang dibuat oleh rekan-rekan pemain itu di lapangan.
Pelatih kepala Wolves Gary O'Neil mengatakan Hwang mendapat dukungan penuh dari grup Wolves.
Hwang bukanlah pemain Korea Selatan pertama yang mengalami tindakan rasisme saat bermain di Eropa. Pada 2021, delapan orang pria ditangkap atas tindakan rasisme terhadap striker Tottenham Hotspur Son Heung-min.
Baca juga: Tottenham selidiki dugaan aksi rasis terhadap Son Heung-min Baca juga: Argentina minta maaf ke Prancis, buntut panjang rasisme pemain Baca juga: Suporter 50 tahun dilarang West Brom ke stadion karena terbukti rasis