test2_RATUKIDUL88 | Link Situs Slot Gacor 88 Hari Ini Terbaik
- Rabu,RATUKIDUL88 | Link Situs Slot Gacor 88 Hari Ini Terbaik 19 Februari 2025 20:07 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat menyinggung peran induk organisasi olahraga yang harus lebih kreatif dalam mencari sumber pendanaan agar tidak hanya bergantung pada pemerintah dalam mendukung prestasi atlet.
Hal tersebut Taufik sampaikan menyusul kebijakan efisiensi anggaran yang tengah diterapkan pemerintah.
"Saya berharap para ketua cabang olahraga bisa menenangkan atletnya. Memberikan solusi yang baik dan punya rencana yang matang ke depan," ujar Taufik saat mengunjungi Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu.
Mantan pebulu tangkis andalan Indonesia itu juga mengatakan ketergantungan penuh kepada pemerintah bukan solusi jangka panjang.
"Kita harus realistis. Jika semuanya hanya bergantung pada pemerintah, anggaran tidak akan cukup," katanya menambahkan.
Anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk 2025 mengalami pemangkasan sebesar Rp1,29 triliun atau 55,59 persen dari pagu definitif yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp2,3 triliun.
Pemangkasan ini merupakan bagian dari kebijakan efisiensi anggaran yang diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Dengan adanya penyesuaian tersebut, pagu anggaran Kemenpora dalam APBN 2025 kini menjadi Rp1,03 triliun.
Baca juga: Menpora sebut pelatnas 2025 fokus cabang potensial raih medali
Situasi ini, menurut Taufik, harus menjadi momentum bagi cabang olahraga untuk lebih mandiri.
"Jangan hanya nyaman di zona aman. Saat anggaran dipangkas, baru bingung mencari solusi. Ketua organisasi seharusnya sudah punya strategi untuk mencari solusi," kata Taufik menegaskan.
Dia juga mencontohkan bulu tangkis sebagai cabang olahraga yang sudah terbiasa dengan kemandirian.
"Dari dulu, bulu tangkis tetap berjalan baik ada atau tidak ada bantuan pemerintah. Dan tidak mungkin juga kalau tidak berjalan," kata ujar Taufik.
Taufik juga menekankan bahwa pemimpin organisasi olahraga harus proaktif dalam mencari pendanaan.
"Kalau jadi ketua tapi hanya mengandalkan anggaran pemerintah selama empat atau lima tahun menjabat, buat apa jadi ketua?" ujarnya.
Baca juga: Menpora bantah pelatnas dihentikan karena kebijakan efisiensi anggaran
Baca juga: PB ESI lebih selektif pilih nomor potensial dampak efisiensi anggaran
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
(责任编辑:Slot88)
- ·Grand Finals FFNS 2025 Spring akan digelar di Medan
- ·Mills dan Marc Klok berkolaborasi, kenalkan jersei terbaru di JSD 2025
- ·MK perintahkan PSU Pilkada Serang sebab ketidaknetralan kades terbukti
- ·Kemenpora dukung Running Summit 2025 turut pacu industri olahraga
- ·Dua peselancar Indonesia bersiap untuk Abu Dhabi Pro
- ·Menangi partai perdana, Aditya Bagus berambisi perbaiki elo rating
- ·Wamenpora yakin efisiensi anggaran tak pengaruhi program PB PODSI
- ·Kalahkan Arellano, Flores pertahankan gelar juara WBA Continental USA
- ·KONI inginkan dukungan masif swasta untuk empat ajang PON baru
- ·Wamenpora yakin efisiensi anggaran tak pengaruhi program PB PODSI
- ·Satybaldiev, Saguda berebut gelar juara kelas berat ringan WBA Asia
- ·Grand Finals FFNS 2025 Spring akan digelar di Medan
- ·Rosan pastikan Danantara tak kebal hukum, bisa diperiksa KPK dan BPK
- ·Enam kota jadi target AXIS dan EVOS untuk buat AXIS Esports Lab 2025
- ·Jadwal lengkap Proliga 2025 pekan keenam seri Pontianak
- ·Laga tinju Beterbiev lawan Bivol dilengkapi enam laga pendukung
- ·PB PASI tegaskan tidak ada pembubaran pelatnas dampak dari efisiensi
- ·Pordasi jalin MoU dengan Pemprov Bali untuk percepat EDFZ
- ·Kalahkan Arellano, Flores pertahankan gelar juara WBA Continental USA
- ·Ajang sepeda Tour of Baturraden 2025 bawa misi kemanusiaan